Merebaknya warung-warung tenda di pinggir jalan membuat kebutuhan bebek potong dari hari ke hari semakin banyak. Awalnya bisnis ini memanfaatkan bebek petelur afkir yang sudah tidak produktif, tetapi seiring meningkatkan kebutuhan dan berkurangnya stok bebek afkir di kalangan pembudidaya bebek petelur maka penggunaan bebek afkir bergeser ke bebek muda. Selain mudah didapat, tekstur daging bebek muda lebih empuk. Begitu kira-kira alasan para pengusaha bebek goreng memilih bebek muda sebagai bahan baku dalam menjalankan usahanya.
Selain menguntungkan buat pengusaha bebek goreng karena mudah memperolehnya, peluang ini menjadi bisnis baru buat para pembudidaya bebek. Banyak para pembudidaya bebek petelur beralih ke budidaya bebek potong karena masa panen lebih cepat yaitu 2-3 bulan dari DOD (Day Old Duck - Bebek Umur Sehari). Bahkan dengan pakan intensif, bebek potong ini bisa dipanen dalam waktu 40-45 hari. Selain itu teknis budidaya bebek potong lebih sederhana dibandingkan teknis budidaya bebek petelur. Dalam budidaya bebek petelur, kita harus memahami fase-fase perkembangan bebek, antara lain: masa pertumbuhan, masa produktif, dan masa rontok bulu. Dalam setiap fase tersebut perlakuan terhadap bebek berbeda-beda, dan kemampuan pengusaha dalam menguasai teknik pada bagian inilah letak keberhasilan dan kegagalan pengusaha bebek petelur.
Lain halnya dengan budidaya bebek potong. Teknis budidayanya sangat mudah dan sederhana. Bisa dikatakan hanya sekedar kasih pakan dan bersihkan kandang secara teratur setiap hari, dua bulan kemudian panen. Simple Khan???
Gb. Bebek muda umur 2 bulan
Selasa, 22 Maret 2011
Jumat, 18 Maret 2011
Budidaya Lele Kolam Terpal
Kolam terpal banyak dipakai oleh para pembudidaya lele karena mempunyai beberapa kelabihan dibanding kolam tanah dan kolam semen permanen. Dibanding kolam tanah, kolam terpal mempunyai kelebihan karena tidak tergantung dengan kondisi musim. Walaupun kemarau panjang, air dalam kolam terpal tidak akan habis, lain halnya dengan kolam tanah yang sangat tergantung dengan musim. Dibanding kolam semen permanen, kolam terpal mempunyai kelebihan karena biaya pembuatannya lebih murah dan cara pembuatannya pun lebih mudah. Selain itu, kolam terpal bersifat tidak permanen, jadi sewaktu-waktu lahan tersebut akan digunakan tinggal bongkar dan pindahkan ke tempat lain. Kolam terpal yang dipakai oleh para pembudidaya lele ada dua macam, yaitu kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal sistem gali tanah. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut saya sajikan tabel perbandingan kedua macam kolam terpal tersebut:
DATA PERBANDINGAN KOLAM TERPAL | ||
JENIS | KELEBIHAN | KEKURANGAN |
Atas Permukaan Tanah | Tidak merusak struktur tanah | Konstruksi Kurang kuat |
Mudah dalam pembuatan sistem drainase | Biaya relatif lebih mahal | |
Penampilan lebih rapi | ||
Hemat tempat | ||
Sistem Gali Tanah | Konstruksi kolam lebih kuat | Merusak struktur tanah |
Biaya lebih Murah | Pembuatan sistem drainase kolam agak sulit | |
Terkesan kurang rapi | ||
Relatif makan tempat | ||
Budidaya Pembesaran Ikan Patin Kolam Tanah
Ribuan ikan patin berebut makanan
Memberi pakan ikan patin dengan pelet apung
Patin dengan berat 500 gram menanti saat-saat untuk diolah menjadi Pindang Patin
Seekor patin dengan berat 400 gram menyerah di tangan "Mas Putra"
Yang ini beratnya 1,5 kg.
RESEP PINDANG IKAN PATIN
Bahan:
1 kg ikan patin, siangi, cuci bersih, potong2x, siram dengan air mendidih, diamkan ± 5 menit, tiriskan.
3 btg serai, memarkan
3 lbr daun salam
5 cm lengkuas, memarkan
5 cm jahe, memarkan
3 buah tomat merah, belah 4
5 buah tomat hijau, belah 4
2 buah cabai merah, iris halus ± 2 cm
15 buah cabai rawit utuh
25 gr daun kemangi
3 sdm air asam
2 sdm kecap manis
2 sdm gula merah
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Vetsin secukupnya
Bahan Yang Dihaluskan:
5 buah cabai merah
6 siung bawang putih
6 buah bawang merah
5 butir kemiri
Cara Membuat:
Rebus bumbu halus, daun salam, serai, jahe, lengkuas dalam panci berisi 1250 cc air, dengan api sedang
Masukkan ikan dan bahan lainnya, beri garam sesuai selera hingga terasa asam, manis, dan pedas. masak hingga matang.
Mmmm....siap disantap.
Resep Patin bakar mentega.
Resep Patin bakar mentega.
bahan yg diperlukan :
- 10 buah ikan patin ukuran 350 gr.
- 100 gr margarine ( merk apa aja asal ga berbau vanila)
- 1 botol kecil kecap manis
- 2 sdm minyak wijen
- jeruk nipis 2 buah , ambil airnya
- 1 sdt kaldu bubuk
Bumbu -bumbu
- 5 siung bawang putih
- 5 buah bawang merah
- 2 ruas jahe
- 2 ruas kunyit
- 4 butir kemiri
cara membuat
- bersihkan ikan patin, lumuri dengan air jeruk nipis 10 menit, cuci bersih.
- Tumbuk halus bumbu, campur dengan garam, royco, kecap manis dan minyak wijen.
- Bakar ikan patin, beri mentega, berulang ulang hingga mulai kering, lumuri dengan bumbu berulang kali hingga ikan masak dan terakhir lumuri lagi dengan mentega.
- Hidangkan panas bisa dengan sambal dabu2, sambal kecap atau sambal terasi.
Ini dia hasilnya...
Kamis, 17 Maret 2011
Pembesaran Lele Keramba Jaring Apung Sederhana
Saya mengangkat tema ini karena kebetulan lokasi budidaya lele saya adalah daerah yang rawan banjir. Keunggulan Keramba Jaring Apung (KJA) menurut saya sangat banyak. Diantaranya adalah bebas banjir (karena keramba selalu mengikuti tinggi permukaan air), aman dari predator liar (misal: ular, gabus, burung laut pemakan ikan), dan yang lebih penting adalah efisiensi biaya mesin penyedot air karena proses penyortiran dan pemanenan tidak perlu lagi menguras air kolam. Berikut ini saya sajikan beberapa teknis budidaya pembesaran lele dengan Keramba Jaring Apung Sederhana.
1. Teknis Pembuatan KJA Sederhana
Kerangka KJA sederhana ini terbuat dari balok kayu dan bambu. Berbeda dengan KJA pada umumnya yang memakai drum / jerigen sebagai pelampungnya. KJA sederhana ini memakai balok kayu sebagai bahan tiangnya, sedangkan bambu besar sebagai pelampung dan bambu sedang sebagai pegangan bibir keramba bagian atas. Perakitan kerangka keramba dilakukan di dalam kolam sehingga bentuk & daya apungnya langsung terlihat saat perakitan. Pengikatan kayu dan bambu tersebut dilakukan dengan cara dipaku dan juga dibantu dengan tali-temali agar lebih kuat. Setelah kerangka KJA selesai, kita tinggal memasang jaring keramba yang sebelumnya sudah disiapkan. Jaring keramba yang sudah siap pakai bisa dibeli di pedagang jaring / waring yang memang mengerjakan pembuatan keramba jaring. Untuk daerah jakarta keramba jaring bisa dibeli di Toko Samudra Jaya di dekat Museum Bahari Pasar Ikan Jakarta Utara. Yang harus diperhatikan stelah proses ini adalah perendaman jaring. KJA yang sudah jadi jangan langsung ditebar bibit, karena mulut lele akan luka akibat kebiasaannya sendiri yang suka menghisap pinggiran kolam untuk mencari makan. Dalam hal ini jaring yang baru masih bersifat tajam, makanya harus direndam paling tidak 1 bulan agar dinding jaring terlapisi oleh lumut.
2. Teknis Budidaya Pembesaran
Tiba waktunya penebaran bibit. Bibit yang baru datang sebaiknya dilakukan peng-adaptasi-an dengan suhu air kolam yang akan dihuni dengan cara mengapung-apungkan bibit yang masih berada di dalam kantong oksigen selama beberapa saat. Proses ini bertujuan agar bibit tidak "kaget" saat dimasukkan ke kolam yang kemungkinan mempunyai perbedaan kualitas dari kolam asal, baik suhu, PH maupun DO nya. Pemberian pakan pertama sebaiknya dilakukan setelah minimal 12 jam pasca tebar bibit, dengan kata lain setelah bibit tersebut beradaptasi dengan hunian barunya. Pakan yang diberikan sebaiknya pelet khusus lele yang bermutu tinggi, terutama pada awal-awal masa budidaya. Jika berniat memberi pakan tambahan atau alternatif, usahakan setelah lele berumur lebih dari 1 bulan. Hal ini dikarenakan lele yang masih kecil sangat rawan dan metabolismenya belum stabil. Pertimbangan lain adalah karena pakan alternatif cenderung menurunkan kualitas air kolam, sehingga jika lele belum kuat maka akan terjadi kematian masal. Pemberian pakan dilakukan 2 kali per hari, yaitu pagi jam 6-7, dan sore jam 4-5. Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pakan bisa dilakukan 3 kali per hari yaitu ditambah malam hari jam 22-23. Usahakan porsi pemberian pakan malam hari lebih banyak dari porsi pagi dan sore karena pertumbuhan lele lebih pesat pada saat malam hari dibanding siang hari. Pemberian pakan pelet bisa dicampur dengan probiotik jenis lacto yang banyak di pasaran. Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan memperbaiki penyerapan nutrisi pakan yang dikonsumsi sehingga sebagian besar nutrisi pelet yang diberikan diserap sebagai pertumbuhan lele. Cara meraciknya adalah dengan mencampur probiotik dengan air sesuai takaran kemudian disemprotkan atau dipercikkan ke pelet yang sudah disiapkan, kemudian diaduk dan ditirisan sampai pelet tersebut lembab tetapi sudah tidak menggumpal. Waktu pemberian pakan harus tepat waktu. Disini titik kegagalan budidaya pembesaran lele, karena biasanya pembudidaya melakukannya tanpa sadar. Pemberian pakan yang molor dari waktunya akan menimbulkan sifat kanibalisme lele. Lele yang besar dan kuat akan memangsa yang kecil atau lemah sehingga tanpa kita sadari populasi kolam lama kelamaan akan berkurang dan berdampak pada rendahnya hasil panen.
3. Teknis Sortir
Dalam budidaya pembesaran lele, penyortiran bisa dikatakan "wajib". Sedikit saja kita lalai menyortir, maka dampak yang akan terjadi adalah hilangnya sebagian populasi kolam karena kanibalisme. Penyortiran pertama dilakukan saat bibit berumur 2-3 minggu setelah tebar.
Disini akan terlihat ada beberapa lele yang pertumbuhannya "bongsor" lain dari mayoritas populasi. Pada tahap ini, si "bongsor" harus segera disingkirkan dari kolam untuk meminimalisir kanibalisme. Penyortiran ke-dua bisa dilakukan 2 minggu setelah sortir pertama atau bila terlihat ketidakseragaman populasi kolam. Hal ini bisa dilihat pada saat pemberian pakan. Yang harus diperhatikan betul-betul adalah jangan sampai menyepelekan sortir pertama dan langsung melakukan sortir kedua, karena kita akan menyaksikan hampir setengah populasi hilang dan kita juga akan menjumpai beberapa ekor lele "raksasa" dalam populasi. Dialah monster penyebab hilangnya setengah populasi kolam. Proses sortir dalam budidaya pembesaran lele dengan KJA sangat mudah, yaitu dengan menggulung jaring dengan batang bambu ke salah satu sisi KJA. Lele akan terkumpul dan proses sortir dapat segera dilakukan dengan bak sortir ataupun manual.
4. Teknis Panen
Dengan KJA proses panen menjadi lebih mudah dan cepat karena tidak perlu lagi menguras air kolam, cukup dengan menggulung jaring seperti pada proses sortir. Bedanya kalau proses sortir, lele yang diambil dilakukan pemilahan. Sedangkan pada saat panen, lele yang diambil langsung ditimbang dan diantar ke pengepul atau agen.
5. Penyakit-penyakit lele
Dalam budidaya pembesaran lele ada beberapa macam penyakit yang harus diwaspadai, diataranya adalah Kuning, Kembung, lele berputar-putar, mulut putih, sirip merah, lele menggantung berdiri dll. Berikut akan saya kupas beberapa diantaranya saja yang pernah saya alami.
a. Kuning
Penyebabnya kurang begitu pasti, ada yg berpendapat karena kerusakan hati, stress, dll. Gejalanya sangat jelas yaitu tubuh lele kuning dan gerakannya lambat. Bila didiamkan saja lama-kelamaan semakin lemah dan kemudian mati karena dimangsa oleh teman-temannya. Selain itu juga bisa menulari lele lain yang berada dalam kolam tersebut. Langkah yang harus diambil bila terjadi lele kuning adalah dengan segera mengambilnya da mengkarantina di kolam lain yg kualitas airnya bagus, 3-5 hari kemudian "si kuning" akan normal kembali dan sehat. Ada pendapat lain yaitu dengan mencelupkannya ke dalam kobakan lumpur selama beberapa hari maka lele kuning akan pulih dari sakitnya.
b. Lele Kembung
Beberapa pendapat menyatakan bahwa lele kembung disebabkan karena stress terhadap perubahan suhu air yang drastis & naiknya amoniak dari dasar kolam. Lele kembung merupakan penyakit yang bisa menimbulkan kematian masal dalam budidaya lele. Dari pengalaman saya, terapi yang bisa diberikan bila terjadi lele kembung adalah dengan memberikan obat yang dicampur kedalam pakan. Hal ini berlaku untuk lele yang sudah agak besar. Jika lele masih bibit, maka lebih baik obat tersebut di taburkan ke dalam air kolam. Sebaiknya jika memungkinkan sebelum pengobatan dilakukan penggantian air baru. Ada beberapa obat yang bisa dipakai dalam kasus ini, misalnya: Supertetra, Inrofloxs dari boster, dan masih banyak lagi di pasaran.
c. Lele menggantung berdiri di permukaaan kolam
Hal ini disebabkan turunnya kualitas air kolam. Keadaan ini bisa disebabkan karena penumpukan kotoran dan sisa pakan atau bisa disebabkan karena air baku yang kurang baik (misalnya kandungan logamnya terlalu tinggi) sehingga kualitas hanya bertahan beberapa hari saja. Biasanya keadaan ini sudah bisa teratasi hanya dengan melakukan penggantian air secara total.
d. Sirip luka-luka merah dan mulut putih
Biasa disebabkan oleh bakteri jahat dalam kolam budidaya. Solusinya bisa dicoba dengan ganti dengan air baru secara total, kemudian siapkan larutan air + inrofloxs atau supertetra lalu tebarkan ke air kolam untuk membasmi bakteri-bakteri penyabab penyakit tersebut.
d. Sirip luka-luka merah dan mulut putih
Biasa disebabkan oleh bakteri jahat dalam kolam budidaya. Solusinya bisa dicoba dengan ganti dengan air baru secara total, kemudian siapkan larutan air + inrofloxs atau supertetra lalu tebarkan ke air kolam untuk membasmi bakteri-bakteri penyabab penyakit tersebut.
Demikian sedikit tulisan tentang Budidaya Pembesaran Lele Keramba Jaring Apung Sederhana yang sebagian besar isinya merupakan pengalaman pribadi dari penulis. Mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi dan bahan pertimbangan bagi para pengusaha lele, khususnya pembudidaya pembesaran.
Created by: Eko Prasetiyo
Jakarta, Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)