Kolam terpal banyak dipakai oleh para pembudidaya lele karena mempunyai beberapa kelabihan dibanding kolam tanah dan kolam semen permanen. Dibanding kolam tanah, kolam terpal mempunyai kelebihan karena tidak tergantung dengan kondisi musim. Walaupun kemarau panjang, air dalam kolam terpal tidak akan habis, lain halnya dengan kolam tanah yang sangat tergantung dengan musim. Dibanding kolam semen permanen, kolam terpal mempunyai kelebihan karena biaya pembuatannya lebih murah dan cara pembuatannya pun lebih mudah. Selain itu, kolam terpal bersifat tidak permanen, jadi sewaktu-waktu lahan tersebut akan digunakan tinggal bongkar dan pindahkan ke tempat lain. Kolam terpal yang dipakai oleh para pembudidaya lele ada dua macam, yaitu kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal sistem gali tanah. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut saya sajikan tabel perbandingan kedua macam kolam terpal tersebut:
DATA PERBANDINGAN KOLAM TERPAL | ||
JENIS | KELEBIHAN | KEKURANGAN |
Atas Permukaan Tanah | Tidak merusak struktur tanah | Konstruksi Kurang kuat |
Mudah dalam pembuatan sistem drainase | Biaya relatif lebih mahal | |
Penampilan lebih rapi | ||
Hemat tempat | ||
Sistem Gali Tanah | Konstruksi kolam lebih kuat | Merusak struktur tanah |
Biaya lebih Murah | Pembuatan sistem drainase kolam agak sulit | |
Terkesan kurang rapi | ||
Relatif makan tempat | ||
Gambar Kolam Terpal pada pertengahan masa budidaya
Teknis budidaya lele kolam terpal relatif sama dengan budidaya lele di kolam tanah. Yang membedakan adalah proses kuras airnya tidak perlu memakai pompa sedot, cukup buka / cabut pipa drainase, air kolam akan terkuras. Satu lagi kelebihan kolam terpal, yaitu saat hujan deras kita tidak perlu khawatir air kolam akan meluap karena terdapat sistem drainase berupa pipa kontrol yang otomatis akan membuang kelebihan air.
Kolam terpal kondisi air terkuras habis.
Konstruksi pipa saluran buang sekaligus pipa kontrol ketinggian air pada kolam terpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar