Kamis, 17 Maret 2011

Pembesaran Lele Keramba Jaring Apung Sederhana


Saya mengangkat tema ini karena kebetulan lokasi budidaya lele saya adalah daerah yang rawan banjir. Keunggulan Keramba Jaring Apung (KJA) menurut saya sangat banyak. Diantaranya adalah bebas banjir (karena keramba selalu mengikuti tinggi permukaan air), aman dari predator liar (misal: ular, gabus, burung laut pemakan ikan), dan yang lebih penting adalah efisiensi biaya mesin penyedot air karena proses penyortiran dan pemanenan tidak perlu lagi menguras air kolam. Berikut ini saya sajikan beberapa teknis budidaya pembesaran lele dengan Keramba Jaring Apung Sederhana.

1. Teknis Pembuatan KJA Sederhana
Kerangka KJA sederhana ini terbuat dari balok kayu dan bambu. Berbeda dengan KJA pada umumnya yang memakai drum / jerigen sebagai pelampungnya. KJA sederhana ini memakai balok kayu sebagai bahan tiangnya, sedangkan bambu besar sebagai pelampung dan bambu sedang sebagai pegangan bibir keramba bagian atas. Perakitan kerangka keramba dilakukan di dalam kolam sehingga bentuk & daya apungnya langsung terlihat saat perakitan. Pengikatan kayu dan bambu tersebut dilakukan dengan cara dipaku dan juga dibantu dengan tali-temali agar lebih kuat. Setelah kerangka KJA selesai, kita tinggal memasang jaring keramba yang sebelumnya sudah disiapkan. Jaring keramba yang sudah siap pakai bisa dibeli di pedagang jaring / waring yang memang mengerjakan pembuatan keramba jaring. Untuk daerah jakarta keramba jaring bisa dibeli di Toko Samudra Jaya di dekat Museum Bahari Pasar Ikan Jakarta Utara. Yang harus diperhatikan stelah proses ini adalah perendaman jaring. KJA yang sudah jadi jangan langsung ditebar bibit, karena mulut lele akan luka akibat kebiasaannya sendiri yang suka menghisap pinggiran kolam untuk mencari makan. Dalam hal ini jaring yang baru masih bersifat tajam, makanya harus direndam paling tidak 1 bulan agar dinding jaring terlapisi oleh lumut.



2. Teknis Budidaya Pembesaran
Tiba waktunya penebaran bibit. Bibit yang baru datang sebaiknya dilakukan peng-adaptasi-an dengan suhu air kolam yang akan dihuni dengan cara mengapung-apungkan bibit yang masih berada di dalam kantong oksigen selama beberapa saat. Proses ini bertujuan agar bibit tidak "kaget" saat dimasukkan ke kolam yang kemungkinan mempunyai perbedaan kualitas dari kolam asal, baik suhu, PH maupun DO nya. Pemberian pakan pertama sebaiknya dilakukan setelah minimal 12 jam pasca tebar bibit, dengan kata lain setelah bibit tersebut beradaptasi dengan hunian barunya. Pakan yang diberikan sebaiknya pelet khusus lele yang bermutu tinggi, terutama pada awal-awal masa budidaya. Jika berniat memberi pakan tambahan atau alternatif, usahakan setelah lele berumur lebih dari 1 bulan. Hal ini dikarenakan lele yang masih kecil sangat rawan dan metabolismenya belum stabil. Pertimbangan lain adalah karena pakan alternatif cenderung menurunkan kualitas air kolam, sehingga jika lele belum kuat maka akan terjadi kematian masal. Pemberian pakan dilakukan 2 kali per hari, yaitu pagi jam 6-7, dan sore jam 4-5. Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pakan bisa dilakukan 3 kali per hari yaitu ditambah malam hari jam 22-23. Usahakan porsi pemberian pakan malam hari lebih banyak dari porsi pagi dan sore karena pertumbuhan lele lebih pesat pada saat malam hari dibanding siang hari. Pemberian pakan pelet bisa dicampur dengan probiotik jenis lacto yang banyak di pasaran. Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan memperbaiki penyerapan nutrisi pakan yang dikonsumsi sehingga sebagian besar nutrisi pelet yang diberikan diserap sebagai pertumbuhan lele. Cara meraciknya adalah dengan mencampur probiotik dengan air sesuai takaran kemudian disemprotkan atau dipercikkan ke pelet yang sudah disiapkan, kemudian diaduk dan ditirisan sampai pelet tersebut lembab tetapi sudah tidak menggumpal. Waktu pemberian pakan harus tepat waktu. Disini titik kegagalan budidaya pembesaran lele, karena biasanya pembudidaya melakukannya tanpa sadar. Pemberian pakan yang molor dari waktunya akan menimbulkan sifat kanibalisme lele. Lele yang besar dan kuat akan memangsa yang kecil atau lemah sehingga tanpa kita sadari populasi kolam lama kelamaan akan berkurang dan berdampak pada rendahnya hasil panen.

3. Teknis Sortir
Dalam budidaya pembesaran lele, penyortiran bisa dikatakan "wajib". Sedikit saja kita lalai menyortir, maka dampak yang akan terjadi adalah hilangnya sebagian populasi kolam karena kanibalisme. Penyortiran pertama dilakukan saat bibit berumur 2-3 minggu setelah tebar.



Disini akan terlihat ada beberapa lele yang pertumbuhannya "bongsor" lain dari mayoritas populasi. Pada tahap ini, si "bongsor" harus segera disingkirkan dari kolam untuk meminimalisir kanibalisme. Penyortiran ke-dua bisa dilakukan 2 minggu setelah sortir pertama atau bila terlihat ketidakseragaman populasi kolam. Hal ini bisa dilihat pada saat pemberian pakan. Yang harus diperhatikan betul-betul adalah jangan sampai menyepelekan sortir pertama dan langsung melakukan sortir kedua, karena kita akan menyaksikan hampir setengah populasi hilang dan kita juga akan menjumpai beberapa ekor lele "raksasa" dalam populasi. Dialah monster penyebab hilangnya setengah populasi kolam. Proses sortir dalam budidaya pembesaran lele dengan KJA sangat mudah, yaitu dengan menggulung jaring dengan batang bambu ke salah satu sisi KJA. Lele akan terkumpul dan proses sortir dapat segera dilakukan dengan bak sortir ataupun manual.

4. Teknis Panen
Dengan KJA proses panen menjadi lebih mudah dan cepat karena tidak perlu lagi menguras air kolam, cukup dengan menggulung jaring seperti pada proses sortir. Bedanya kalau proses sortir, lele yang diambil dilakukan pemilahan. Sedangkan pada saat panen, lele yang diambil langsung ditimbang dan diantar ke pengepul atau agen.




5. Penyakit-penyakit lele
Dalam budidaya pembesaran lele ada beberapa macam penyakit yang harus diwaspadai, diataranya adalah Kuning, Kembung, lele berputar-putar, mulut putih, sirip merah, lele menggantung berdiri dll. Berikut akan saya kupas beberapa diantaranya saja yang pernah  saya alami.
a. Kuning
Penyebabnya kurang begitu pasti, ada yg berpendapat karena kerusakan hati, stress, dll. Gejalanya sangat jelas yaitu tubuh lele kuning dan gerakannya lambat. Bila didiamkan saja lama-kelamaan semakin lemah dan kemudian mati karena dimangsa oleh teman-temannya. Selain itu juga bisa menulari lele lain yang berada dalam kolam tersebut. Langkah yang harus diambil bila terjadi lele kuning adalah dengan segera mengambilnya da mengkarantina di kolam lain yg kualitas airnya bagus, 3-5 hari kemudian "si kuning" akan normal kembali dan sehat. Ada pendapat lain yaitu dengan mencelupkannya ke dalam kobakan lumpur selama beberapa hari maka lele kuning akan pulih dari sakitnya.
b. Lele Kembung
Beberapa pendapat menyatakan bahwa lele kembung disebabkan karena stress terhadap perubahan suhu air yang drastis & naiknya amoniak dari dasar kolam. Lele kembung merupakan penyakit yang bisa menimbulkan kematian masal dalam budidaya lele. Dari pengalaman saya, terapi yang bisa diberikan bila terjadi lele kembung adalah dengan memberikan obat yang dicampur kedalam pakan. Hal ini berlaku untuk lele yang sudah agak besar. Jika lele masih bibit, maka lebih baik obat tersebut di taburkan ke dalam air kolam. Sebaiknya jika memungkinkan sebelum pengobatan dilakukan penggantian air baru. Ada beberapa obat yang bisa dipakai dalam kasus ini, misalnya: Supertetra, Inrofloxs dari boster, dan masih banyak lagi di pasaran.
c. Lele menggantung berdiri di permukaaan kolam
Hal ini disebabkan turunnya kualitas air kolam. Keadaan ini bisa disebabkan karena penumpukan kotoran dan sisa pakan atau bisa disebabkan karena air baku yang kurang baik (misalnya kandungan logamnya terlalu tinggi) sehingga kualitas hanya bertahan beberapa hari saja. Biasanya keadaan ini sudah bisa teratasi hanya dengan melakukan penggantian air secara total.
d. Sirip luka-luka merah dan mulut putih
Biasa disebabkan oleh bakteri jahat dalam kolam budidaya. Solusinya bisa dicoba dengan ganti dengan air baru secara total, kemudian siapkan larutan air + inrofloxs atau supertetra lalu tebarkan ke air kolam untuk membasmi bakteri-bakteri penyabab penyakit tersebut.
 
Demikian sedikit tulisan tentang Budidaya Pembesaran Lele Keramba Jaring Apung Sederhana yang sebagian besar isinya merupakan pengalaman pribadi dari penulis. Mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi dan bahan pertimbangan bagi para pengusaha lele, khususnya pembudidaya pembesaran.

Created by: Eko Prasetiyo
Jakarta, Maret 2011

44 komentar:

  1. Bang, ember penyortir+jaring itu nyarinya di mana ya kalau di wilayah wonogiri,solo?????

    Makasi bang salam sukses...Bang, ember penyortir+jaring itu nyarinya di mana ya kalau di wilayah wonogiri,solo?????

    Makasi bang salam sukses...

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Nano: Kebetulan Kalo di Jakarta tersedia di setiap PS (Poultry Shop. Mungkin kalo di daerah, coba cari di pasar-pasar hewan yang biasa jual burung, ayam, dll.

      Hapus
    2. di pasar purwantoro banyak mas kalo jaring, bisa dibeli dengan cara kiloan, lebih murah

      Hapus
  2. Balasan
    1. @Benny: Kalo di Empang banyak kendalanya mas. Terutama masalah dalam sortir, karena harus kuras setiap kali sortir. Kalo tidak di sortir rawan ukurannya tidak seragam saat panen.

      Hapus
  3. Mas saya baru mau mulai neh,,, utk kolam ukuran 2,4x2 itu kira" muat brp bibit yah? Tk mas,,,

    BalasHapus
  4. Salam kenal mas Mxlumie. Kolam apa mas? Pengalaman saya kolam KJA (Keramba Jaring Apung) 4 x 5 bisa buat 2.000 ekor sampai panen mas. Kalo kolam terpal 3 x 5 bisa nampung 1.000 ekor mas. Untuk ukuran mas Maxlumie 2 x 4 coba dulu 500 ekor biar lebih aman. Nanti jika dirasa masih aman, periode berikutnya bisa di tingkatkan ke 700 atau 800 ekor. Mudah2an membantu .

    BalasHapus
  5. dosis supertetra pada diameter kolam 10 x 5 berapa mas?
    thx

    BalasHapus
  6. Campur pakan aja gan, 1 kapsul untuk pakan 1 Kg cukup. Kasih pagi & sore. Pengalaman saya hari ke 3 sudah mulai stabil dan doyan makan lagi.

    BalasHapus
  7. Thx mas ats informasiny.. sangat brmanfaat bagi yunior kyak saya

    BalasHapus
  8. saya memfokuskan pada pembibitan lelesangkuriang. Untuk wilayah Solo dan sekitarnya saya antar gratis. Bibit berkualitas karena dari indukan bersertifikat dari BBAT. Kami siap membantu Anda sukses dalam berternak lele. Konsultasi gratis. Saya tidak menjual bibit saja. Bibit yg saya kirim. Bila sudah panen akan saya beli bila Anda kesulitan menjual. Bila Anda butuh lele konsumsi saya juga siap. Semua harga bisa dinego. Pelanggan adlah raja. Saya ingin Anda untung besar, kapanpun Anda sms pasti secepatnya kami balas, pelayanan kami adalh yg utama. Anda sukses saya jg ikut sukses itu prinsip saya. Hub 085642057643 alamat Ngablak Rt/ Rw 03/06, Karangmojo, Tasikmadu, Karanganyar, Solo meganmahmud@ gmail.com

    BalasHapus
  9. mas... gimana padat tebar ikan dengan ukuran keramba 4 x 10mtr dan berapa suhu serta ph air tersebut

    BalasHapus
  10. @Agan Megan Mahmud: Thanks info nya, bisa sebagai referensi nih gan.
    @Agan Andi: Pengalaman pribadi saya kalo ukuran 4 x 10 berani tebar 4.000 - 5.000 ekor gan. Kalo PH & Suhu saya kurang memperhatikan gan, soalnya saya pakai keramba apung di tengah kolam tanah. Jadi PH serta Suhu nya relatif stabil. Beda kalo pakai kolam terpal. Mudah2an membantu.

    BalasHapus
  11. Mas Eko, saya tertarik untuk budidaya lele menggunakan keramba apung, kebetulan saya juga punya kolam tanah yg tidak terlalu produktif.

    Beberapa hal yg ingin saya tanyakan sama mas Eko adalah:
    1. Sudah berapa kali mas Eko panen lele dg menggunakan metode ini?
    2. Hambatan penyakit yg paling serius pada metode ini apa?.
    3. Bagaimana pengaruh cuaca (hujan) thd kualitas air sekaligus si ikan?
    4. Berapa kedalaman keramba apung ini dari dasar keramba hingga permukaan air?, dan apakah dasar keramba menyentuh dasar kolam tanah?.

    Maaf nih mas kebanyakan pertanyaannya, he he...

    BalasHapus
  12. baru mulai juga mas, trims atas infonya.

    BalasHapus
  13. @Dhit, terimakasih atas pertanyaannya.
    1. Kebetulan hampir 10 kali saya panen lele dengan metode ini gan. Dan metode ini adalah metode pertama yang berhasil panen gan, karena sebelumnya saya pakai kolam tanah selalu gagal.
    2. Kalo penyakit mungkin relatif sama gan, karena airnya kan sama. Yaitu kuning, borok, dll.
    3. Karena pada dasarnya adalah kolam tanah, maka hujan tidak terlalu mempengaruhi PH dll.
    4. Keramba saya menggantung antara dasar dan permukaan kolam gan. Dalam keramba yang tercelum air sekitar 80 - 100 cm.
    Semoga membantu.

    @Suhardin: Sama-sama gan. Saling share pengalaman aja sih.

    BalasHapus
  14. Terima kasih mas eko untuk jawabannya, mau nanya lagi nih, he he...

    Kerambanya pake pemberat ya mas?, jadi si dasar kerambanya tenggelam...

    Lalu, fungsi pelampung dari bambu besar itu untuk apa mas?, apa untuk menaikkan tinggi keramba kalo air meluap?, klo begitu apa ikat bibir keramba ke balok kayu gk paten?.

    Saya lg bingung bikin kerangkanya nih mas, supaya mudah kalo mau disortir atau panen...maaf ya mas pertanyaannya banyak lg, he he

    Makasih mas sebelumnya...

    BalasHapus
  15. Konsepnya seperti Tempat Tidur Kayu yang diapungkan mas Dhit. Jadi ada kakinya dan ada tiangnya. Bambu pelampungnya itu terletak di Tengah. Tiangnya untuk menyangkutkan 1/2 bagian atas keramba (Dinding Keramba). Kakinya untuk menyangkutkan ke empat sudut bawah keramba (Dasar keramba yg temggelam). Jadi dasar keramba selalu tenggelam tanpa pemberat. Keramba juga tetap terapung karena adanya bambu pelampung itu. Jadi gak perlu menaik turunkan saat kondisi air berubah mas Dhit. Thanks.

    BalasHapus
  16. Mas eko kalo penjualanya kmna ya?
    Klo d bandung pengepulnya di daerah mana aj?trmksh

    BalasHapus
  17. @Andri Ansori: Thanks kunjungannya. Kalo di daerah saya kebetulan dekat sama pengepul besar, jadi tinggal hubungi pengepul tersebut bisa siap panen. Untuk di bandung coba googling atau sambil jalan2 makan pecel lele tanya siapa yang suply. Biasanya para pedagang pecel lele dikirim oleh pengepul gan. Nah di pengepul itu kita (petani) jual lele dari kolam. *kalo bisa langsung ke pedagang pecel lele itu harga bisa lebih tinggi gan.

    BalasHapus
  18. mas Klo gambar denah KJA nya ada gk nih mas... Mau bikin nih

    BalasHapus
  19. maaf mas kalo beleh ane minta share dong tutorial pembuatan keramba dlm bntuk gambar ato video

    trimakasih sbelumnya
    salam sukses

    BalasHapus
  20. @pDian & Bongex: Simpelnya gini gan. 2 Balok kayu panjang 1 Meter dipegang posisi berdiri (setengah balok berada di atas permukaan, setengahnya lagi tenggelam dalam air), kemudian ambil batang bambu panjang utuh (sebagai pelampung) dipakukan pada masing-masing balok bagian tengah (pas di permukaan air) *Tempelkan pada bagian dalam balok. Ambil bambu utuh panjang dengan ukuran agak kecil kemudian tempelkan pada ujung atas masing-masing balok (sebagai penahan bagian atas keramba). *perhatikan gambar keramba yang atas pada salah satu sudutnya. Jika keempat balok sudah ditempelkan bambu seperti keterangan di atas berarti kerangka sudah terbentuk. Langkah selanjutnya adalah memasang jaring keramba.


    BalasHapus
  21. Menarik gan.. Saya mau tanya dong gan. Selama agan usaha ikan lele ini, per tiap kali agan melakukan pemeliharaan hingga panen, brapa persen ya angka kematiannya dari total bibit yang di tebar ya gan? Mau mulai tapi blum dapat gambaran resiko kematiannya. Terimakasih banyak ablumnya ya gan.

    BalasHapus
  22. @Argia Naufal: Terimakasih kunjungannya. Alhamdulillah untuk masalah tingkat kematian relatif rendah gan, sekitar 5% kira-kira. Kecuali saat terjadi wabah penyakit, pernah hampir mati setengah dari populasi.

    BalasHapus
  23. mas eko saya pemula nih , saya tertarik untuk budidaya ikan lele , saya punya bak tapi besar 1x6 m brapa ekor pas buat lele sebesar itu , dan apa perlu pakai jaring untuk biar lele ga lecet ?
    lele yg digunakan jenis apa ?
    terima kasih

    BalasHapus
  24. @M Aditya Pratama: 1 x 6 bisa buat 500 ekor. Tidak usah pakai jaring. Lele sangkuriang atau phyton bisa pak. Prinsipnya sebenarnya hampir sama dalam budidayanya.

    BalasHapus
  25. Maaf mas
    .saya gery.. mau tanya, apakah kdalaman dasar kerambah harus rata?? Dan apa ada pengaruhnya bila kdalaman hanya 50/60 cm saja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak harus rata gan, ikuti gravitasi saja. Pengalaman saya 80 cm - 1 meter kedalaman yang tergenang air.

      Hapus
  26. untuk jaringnya jenis apa ya pak??

    BalasHapus
  27. Mas mau tanya, saya punya kolam dasar tanah sisi2nya tembok, air mengalir terus dan pembuangan baik, ukuran kolam 20 x 8 m x 1 m, saya mau pakebudidaya lele pake waring ukuran 7x4x1,2m.suhu relatif sejuk di pagi hari, panas di siang hari, dingin dimalam hari. pertanyaannya..
    1. Klw sistem waring disekat tapi pake metode pembuatan kja diatas bisa ga?? (Kepikirannya buat memudahkan sortir)
    2. Jumlah ikan lele klw d sekat waring jd 2x4m jd brp qty n ukuran benih biar cepet panen brp?
    3. Pemberian pakannya apa n bgaimana?
    4. Saran yang lain dari penulis ttg usaha yg mw saya jalankan ini.

    BalasHapus
  28. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  29. @Wirayuda Mamin
    1. Bisa gan, namanya keramba gantung
    2. 500 - 1000 ekor bisa gan
    3. Untuk pemula saran saya full pelet dulu. Nanti seiring jalan bisa coba pakan alternatif seperti sosis BS dll. Teknis pemberian pakan, untuk bibit size 8-10 awalnya bisa diberikan pelet 781-2. Setelah 1 bulan bisa diganti ke 781. Biasa diberikan pagi dan sore, menjelang tengah malam boleh juga diberikan lagi agar pembesaran lebih cepat. Tapi ingat, berhenti ketika ada pakan yg sudah tidak dimakan. Jangan berlebihan dalam pemberian makan.
    4. Kuatkan niat, optimis dan buatlah perencanaan yang matang dan tidak ambisi untung besar. Karena bisnis ini mengutamakan keuletan dan kwantitas. Untung dikit tapi kalo kali sekian jadi banyak.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  30. Ikut nanya agan...
    Sy punya kolam tanah ukurannya 20 x 15 m kedalaman airnya 2,5m. Kalaunya gak bisa kering walaupun disedot karena ada banyak mata airnya.
    Jd sy tertarik mau manfaain buat KJA ternak lele.
    Pertanyaan nya.. apkah jaringnya nyentuh tanah atau gimana bagusnya.
    # waktu disortir kan jaringnya harus diangkat apakah setelah selesai sortir nanti lelenya gak trauma.


    BalasHapus
    Balasan
    1. @Hasbullah 01
      Jaringanya nggantung aja gan. Kedalaman jaring yang terendam 1 meter cukup gan. Teknis sortir, cukup pakai bambu sepanjang keramba diselipkan diantara rangka untuk menggeser jaring pelan2 ke satu sisi. Pengalaman saya lele gak stress gan. Kalopun stress juga gak sampai lama. Misal sortir sore, esok paginya sudah makan seperti biasa.

      Hapus
  31. Saya mau beli keramba yg baru ukuran panjang 6 m lebar 5 m tinggi 1,5 m siap pakai kira2 dimana ya mas ?...dan berapa harganya ya?...lokasi saya di pondok ungu bekasi...terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih gan atas kunjungannya
      Saya dulu beli di Pasar Ikan gan, tapi sekarang sudah digusur entah pindah dimana. Nama Toko nya Samudra Jaya.

      Hapus
  32. Ijin save mas teks nya masih mau ada rencana buat budidaya lele hhhe


    Sukses mas e maturnuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf tidak sempat terbalas mas. Lama sekali gak buka blog nya 🙏

      Hapus